Esport akan Gagal Masuk ke Indonesia-Menurut Max
Esport atau yang di sebut Electronic Sport adalah olahraga dalam eletronik ada yang bilang akan memasuki Indonesia apakah hal itu benar terjadi? Menurut saya tidak!. Karena ada dampak negativenya juga antara lain:
1. Perkembangan Esport di Indonesia masih di pandang sebelah mata
Walaupun sudah di sarankan oleh Menteri Olahraga bahkan president, tapi tetap saja pendidikan umum lebih penting ketimbang bermain game yang dapat menghabiskan waktu berjam-jam , yang lebih baiknya jika jam main itu di jadikan jam pembelajaraan agar para siswa lebih giat dalam menjalanlkan tugas sekolahnya.
2.Membuang-Buang uang
Kebanyakan para pemain game sering menghabiskan uang dari pada menghasilkan uang dari game hal itu banyak terjadi di kalangan anak-anak remaja, pastinya hal ini juga berdampak merguikan pemain karena banyaknya pengeluaran yang di keluarkan untuk membeli item dalam game tersebut.
3. Dapat Merusak Mental
Kenapa? Karena game sendiri membuat kita menjadi kurang sosial terhadap dunia luar, hal ini berdampak bisa menyebabkan kelainan mental oleh orang yang maniak dalam bermain game
walaupun banyak yang bilang bahwa game bisa mengurangi strest tapi jika berlebihan akan sangat berbahaya bagi mental kita, Hal ini bisa saja merusak mental pelajar karena mereka bisa kekurangan sosialisasi dan mengakibatkan mereka di jauhi teman-teman seumurannya.
4. Menyia nyiakan waktu
Seperti yang kita sudah pelajari di No 1 yaitu membuang-buang waktu karena hal ini sangat fatal juga bagi para pelajar karena bisa saja merusak jam belajar mereka yang masih sekolah, dan bisa saja berdampak pada nilai-nilai pembelajaran karena para pelajar lebih memilih bermain game dari pada belajar.
5.Akan bertambahnya jumlah pengangguran
Kebanyakan dari para pelajar berpikir bahwa jika bergabung dengan tim esport mereka tinggal asik duduk dan bermain game saja, padahal hal yang mereka pikirkan itu sangat salah , kebanyakan dari para pro player mereka memulai karir nya dengan penuh usaha dan mental yang kuat sama sepertinya orang yang bekerja di sebuah perusahaan di sana mereka akan mengandalkan pendidikan agar mereka dapat bekerja dengan baik, bagaimana jika para pelajar itu tidak mementingkan pembelajaran sekolah tapi malah bermain game secara terus-menerus ? Pasti hal itu akan berdampak buruk bagi para pelajar jika mereka sudah memasuki dunia pekerjaan.
6.Tidak Semua Nasib Itu Sama
Hal ini memang sangat berguna sebagai pembelajaran karena semua nasib orang itu berbeda, coba bayangkan bagaimana jika semua pelajar di Indonesia bercita-cita sebagai Pro player Esport? Aneh bukan, karena jika semua pelajar bercita-cita seperti itu maka akan banyaknya tim-tim Esport dari Indonesia dengan jumlah yang sangat banyak pasti akan membuat semua karir di indonesia menjadi terpuruk mulai dari kekurangan dokter, polisi, guru, bahkan tentara , dan apakah setiap pertandingan merekut tim yang banyak contoh tim esport di indonesia mempunyai 200 tim! Apakah pertandingan itu akan mengambil semua tim itu? pasti tidak kan, panitia itu pasti mempunyai stok terbatas dalam pemilihan tim. Hal ini pasti berdampak negative karena bisa saja tim yang tidak bisa ikut bertanding. (Bisa saja para pelajar menjadi pengangguran karena terlalu banyak pelajar terobsesi menjadi pro player)
7.Membuat Kita Jatuh Sakit
Bermain game terlalu banyak bukan hanya membuang waktu saja tetapi bisa membuat para pelajar mudah jatuh sakit karena mereka selalu menatapi layar hp/pc hal itu juga berdampak bagi kesehatan mata kebanyakan para pelajar sekitar 80 juta lebih menggunakan kacamata hal itu sangat berbahaya jika mata kita selalu di paksakan di layar hp/pc. Pola kesehatan para pelajar juga pasti sangat terganggu hal ini bisa mengakibatkan kematian karena serangan jantung.
Itulah menurut pemikiran saya tentang bahayanya Esport jika di masukan kurikulum Indonesia. Perlu diingat bermain game menyebabkan kecanduan layaknya seorang perokok bahkan yang lebih parah lagi seperti orang yang sudah mengkonsumsi obat terlarang , sangat sulit untuk di hilangkan dari kebiasaan hidup manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar